Minggu, 23 Juni 2013

Torres Spesialis Turnamen Internasional






Fortaleza - Produktivitas Fernando Torres di Chelsea mungkin sering jadi bahan "olok-olok". Tapi di level timnas, penyerang Spanyol itu memiliki peruntungan yang bagus di sejumlah turnamen.

Torres memang "berbeda" semenjak bermain untuk Chelsea, setelah sebelumnya dikenal "maut" di Atletico Madrid dan Liverpool. Salah satu indikatornya ia hanya mencetak 15 gol dalam dua setengah musim terakhir di Premier League.

Meski begitu selalu ada momen-momen untuk seorang pemain termasuk Torres. Di Piala Eropa 2012 misalnya, walaupun hanya dua kali menjadi starter dari enam pertandingan timnya, ia memperoleh trofi 'Sepatu Emas' (Golden Boot).

Di turnamen itu Torres mencetak tiga gol, sama seperti empat pemain lain. Tapi ia memenangi predikat top skorer karena memiliki persentase terbaik dibanding keempat pesaingnya itu -- dalam hal lama berada di lapangan.

Torres juga bersinar di Piala Eropa 2008. Walaupun hanya mencetak dua gol, tapi ia menjadi Man of the Match sekaligus pahlawan Spanyol saat mengalahkan Jerman di babak final. Gol tunggalnya ke gawang Manuel Neuer memberikan trofi besar pertama buat Spanyol sejak 1964.

Mundur ke belakang lagi, pemain 29 tahun itu juga pernah menciptakan sensasi di level turnamen internasional. Ia menjadi top skorer dan pemain terbaik di Piala Eropa U-16 tahun 2001; serta dua gelar serupa di Euro U-19 tahun 2002.

Sejauh ini ia hanya tidak beruntung di Piala Dunia 2010, ketika Spanyol untuk pertama kalinya menjadi juara dunia -- dan ia tidak mencetak gol.

Bahwa Torres cenderung bagus di turnamen internasional seperti terbukti lagi di Piala Konfederasi tahun ini, yang sedang berlangsung di Brasil. Walaupun baru dimainkan satu kali dari menit pertama dari tiga pertandingan Spanyol di Grup B, tapi ia sudah mengemas lima gol dan bertengger di puncak daftar pencetak gol terbanyak.

Torres bahkan tidak dimainkan di laga pertama melawan Uruguay, dan baru dilibatkan sebagai starter saat menghadapi tim terlemah, Tahiti. Di pertandingan tersebut ia "mengamuk" dengan mendulang empat gol.

Lalu pada partai ketiga Spanyol melawan Nigeria tadi malam, atau Senin (24/6/2013) pagi WIB, Torres diturunkan di menit 60 -- dan keberuntungan itu langsung menghampirinya: ia langsung mencetak gol dalam sentuhan pertamanya, dari umpan Pedro Rodriguez.

Apakah ia akan menjadi topskorer? Belum bisa dijawab, tentu saja. Yang jelas, empat tahun lalu di Piala Konfederasi 2009, ia tampil produktif dengan mengemas tiga gol dari empat pertandingan.
(dtc/a2s) Sumber: detiksport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar