Fortaleza - Produktivitas Fernando
Torres di Chelsea mungkin sering jadi bahan "olok-olok". Tapi di level
timnas, penyerang Spanyol itu memiliki peruntungan yang bagus di
sejumlah turnamen.
Torres memang "berbeda" semenjak bermain untuk Chelsea, setelah
sebelumnya dikenal "maut" di Atletico Madrid dan Liverpool. Salah satu
indikatornya ia hanya mencetak 15 gol dalam dua setengah musim terakhir
di Premier League.
Meski begitu selalu ada momen-momen untuk
seorang pemain termasuk Torres. Di Piala Eropa 2012 misalnya, walaupun
hanya dua kali menjadi starter dari enam pertandingan timnya, ia
memperoleh trofi 'Sepatu Emas' (Golden Boot).
Di turnamen itu
Torres mencetak tiga gol, sama seperti empat pemain lain. Tapi ia
memenangi predikat top skorer karena memiliki persentase terbaik
dibanding keempat pesaingnya itu -- dalam hal lama berada di lapangan.
Torres
juga bersinar di Piala Eropa 2008. Walaupun hanya mencetak dua gol,
tapi ia menjadi Man of the Match sekaligus pahlawan Spanyol saat
mengalahkan Jerman di babak final. Gol tunggalnya ke gawang Manuel Neuer
memberikan trofi besar pertama buat Spanyol sejak 1964.
Mundur
ke belakang lagi, pemain 29 tahun itu juga pernah menciptakan sensasi di
level turnamen internasional. Ia menjadi top skorer dan pemain terbaik
di Piala Eropa U-16 tahun 2001; serta dua gelar serupa di Euro U-19
tahun 2002.
Sejauh ini ia hanya tidak beruntung di Piala Dunia
2010, ketika Spanyol untuk pertama kalinya menjadi juara dunia -- dan ia
tidak mencetak gol.
Bahwa Torres cenderung bagus di turnamen
internasional seperti terbukti lagi di Piala Konfederasi tahun ini, yang
sedang berlangsung di Brasil. Walaupun baru dimainkan satu kali dari
menit pertama dari tiga pertandingan Spanyol di Grup B, tapi ia sudah
mengemas lima gol dan bertengger di puncak daftar pencetak gol
terbanyak.
Torres bahkan tidak dimainkan di laga pertama melawan
Uruguay, dan baru dilibatkan sebagai starter saat menghadapi tim
terlemah, Tahiti. Di pertandingan tersebut ia "mengamuk" dengan
mendulang empat gol.
Lalu pada partai ketiga Spanyol melawan
Nigeria tadi malam, atau Senin (24/6/2013) pagi WIB, Torres diturunkan
di menit 60 -- dan keberuntungan itu langsung menghampirinya: ia
langsung mencetak gol dalam sentuhan pertamanya, dari umpan Pedro
Rodriguez.
Apakah ia akan menjadi topskorer? Belum bisa dijawab,
tentu saja. Yang jelas, empat tahun lalu di Piala Konfederasi 2009, ia
tampil produktif dengan mengemas tiga gol dari empat pertandingan.
(dtc/a2s) Sumber: detiksport